Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan masyarakat mengenai hypnosis atau hipnotis.
Apakah Ada Kekuatan Gaib Dalam Proses Hipnotis?
Hipnotis,terutama pertunjukkan hipnotis, acap kali menunjukkan fenomena
yang “luarbiasa”. Bagaimana seorang Stage Hypnotist (ahli hipnotis
panggung) dapat memberikan “perintah” kepada orang lain,agar dapat
melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Hal ini masih di perkuat dengan rumor yang beredar mengenai kejahatan
hipnotis. Tentang bagaimana seorang ahli hipnotis dengan mudahnya dapat
membuat orang lain “tidak sadarkan diri”, hanya dengan cara “menepuk”
pundak?
Benar- benar seru! Aneh! Tidak dapat dianalisa dengan rasio normal!
Pastilah adaunsur “gaib”, “magis”, minimal pasti ada kekuatan dari
“kuasa kegelapan”?!
Tetapi apakah benar demikian?
Di dunia timur kita seringkali mengucapkan kata-kata “gaib”, “mistik”,
“magis”, dsb. Tanpa kita menyadari apakah sebenarnya maksud dari
kata-kata diatas? Dan acapkali tema-tema yang terkait dengan kata-kata
diatas tidak lebih dari sekedar informasi “sambung-menyambung” yang
diturunkan dari generasi kegenerasi, yang “lupa” kita periksa
kebenarannya.
Demikian juga dengan hipnotis. Hanya dikarenakan begitu sulitnya
memahami bagaimana seseorang menjadi “tertidur” setelah berhadapan
dengan seorang Hypnotist yang meliak-liukkan tangannya bak Rasputin?
Maka dengan cepat kita mencari mudahnya dengan mengatakan bahwa ini
pasti sesuatu yang masuk dalam wilayah magis atau irasional?!
Pernahkah kita berpikir bagaimana mungkin telepon seluler dapat
mengirimkan suara padahal tidak ada satu pun kabel yang terhubung? Dan
apakah kita benar-benar memahami mekanismenya? Mungkin tidak juga!
Tetapi apakah kita pernah berpikir bahwa telepon seluler pasti
menggunakan “kuasa kegelapan” untuk mengirimkan suara melintasi ribuan
kilometer jarak? Tentu tidak! Kita dengan cepat mengatakan: “Ah, jika
itu kan benar-benar soal teknologi, walaupun detailnya saya juga
benar-benar tidak tahu!”.
Mengapa kita membedakannya? Ya, ini hanya soal informasi. Dan buku ini
akan memberikan informasi kepada anda agar anda tidak terlalu cepat
menggunakan tempat sampah intelektual yang bernama “magis”, “mistik”,
dsb. Dan sadari dengan jujur apakah anda pun sebenarnya memahami apa
yang sebenarnya yang dimaksud dengan “magis” atau “mistik”?
Jangan-jangan juga tidak?!
Hipnotis adalah suatu gejala psikologi murni, alias hal yang alamiah dan
biasa! Setiap hari kita semua menghipnotis dan terhipnotis sebanyak
puluhan sampai dengan ratusan kali! Lho?
Tentu saja kita tidak menyadarinya bahwa hipnotis yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah alamiah, tetapi acap kali jauh lebih
dahsyat! Bagaimana seorang sales dapat “merayu”calon pembelinya,
bagaimana pula dengan seorang manager yang dapat memotivasi bawahannya
untuk bekerja keras, bagaimana seorang ibu dapat membujuk anaknya untuk
belajar, bagaimana seorang politisi dapat menghimpun puluan ribu suara
dari para pendukungnya. Semuanya adalah fenomena hipnotisme!
Secara sederhana, jika anda dapat “menyuruh” seseorang untuk melakukan
sesuatu, atau anda dapat membuat seseorang “berpikir” sesuatu, maka
sebenarnya anda telah melakukan apa yang disebut sebagai hipnotis. Lho?
Kok bisa?
Secara umum, hipnotis adalah suatu seni penyampaian “pesan” agar dapat
diterima oleh orang lain, dan berlanjut menjadi tindakan sesuai dengan
yang dimaksudkan oleh pesan tersebut.
Seorang salesman tentu ingin calon pembelinya membeli produk yang
ditawarkan. Untuk itu ia akan menggunakan kekuatan empati, tutur kata
yang baik, penjelasan keunggulan produk, penjelasan performa harga, dan
ribuan jurus lainnya, agar sang calon pembeli mempertimbangkan, dan
tentu akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut! Apakah
kata-kata dari salesman tersebut sepenuhnya benar? Mungkin tidak juga!
Kecap selalu nomor satu! Tetapi yang jelas calon pembeli tersebut pasti
merasa nyaman dan akhirnya “tergerak” untuk membeli!
Pada kasus lain, jika kita hendak berhutang uang kepada orang lain, maka
mungkin kita akan berusaha untuk meyakinkan bahwa kita benar-benar
membutuhkan uang tersebut, bahkan ini soal “hidup” dan “mati”, dan orang
tersebut adalah satu-satunya di dunia ini yang dapat menolong kita!
Mungkin kita perlu tambahkan sedikit “acting” agar menimbulkan simpati?!
Hipnotis adalah suatu seni komunikasi persuasif untuk menyampaikan pesan
ke “pusatmotivasi” orang lain, sehingga dapat “menggerakkan” orang lain
tersebut kearah tujuan yang dimaksud.
Yang dimaksudkan dengan “pusatmotivasi” adalah sesuatu yang terdapat
dalam diri setiap manusia yang disebut dengan “Pikiran Bawah Sadar”,
yang merupakan salah satu bagian pikiran yang memiliki fungsi dan cara
kerja yang berbeda dengan pikiran biasa.
Sebagai suatu seni komunikasi maka Hipnotis melibatkan aspek verbal
(bahasa lisan) dan non verbal (bahasa tubuh) seperti halnya komunikasi
sehari-hari pada umumnya.
Jika dimasa silam hipnotis diselimuti kabut magis karena identik dengan
tangan yang melambai-lambai, mata yang menyorot tajam, mantra yang
diucapkan dengan nada rendah pendulum yang berayun-ayun, maka pada saat
ini berdasarkan pengetahuan hipnotis moderen, semua itu hanya dipandang
sebagai bagian dari teknik komunikasi, karena pada dasarnya manusia
adalah mahluk yang gemar berkomunikasi dengan lambang-lambang!
Apakah Sesungguhnya Pikiran Bawah Sadar Itu?
Hipnotis sering kali dikaitkan dengan apa yang disebut sebagai “Pikiran Bawah Sadar”.
Sesungguhnya apa sih yang disebut sebagai “Pikiran Bawah Sadar” itu? Berupa apa dan letaknya ada dimana?
Dalam dunia psikologi, dikenal beberapa pemodelan (modelling) untuk
menjelaskan cara kerja pikiran manusia, perilaku manusia, dsb.
Salah satu yang paling terkenal adalah model Conscious dan Unconscious dari Sigmund Freud, Bapak dari keilmuan psikoanalisa.
Entah kapan mulainya dan siapa yang mempelopori, akhirnya model dari
Freud ini bergeser menjadi Conscious dan Sub-Conscious, yang akhirnya
acap kali dipergunakan dalam menjelaskan fenomena hipnotis.
Yang paling penting untuk dipahami, bahwa pemodelan ini dimaksudkan
semata-mata untuk mempermudah pemaparan berikutnya. Pemodelan ini bukan
kebenaran mutlak, bahkan untuk menjelaskan fenomena yang lain, mungkin
diperlukan pemodelan lain yang berbeda sama sekali.
Conscious dapat diartikan sebagai “Pikiran Sadar”, demikian juga
Sub-Conscious dapat diartikan sebagai “Pikiran Bawah Sadar”, walaupun
mungkin istilah yang lebih tepat adalah “sub” atau “bagian” dari
“Pikiran Sadar”. Tetapi tidak masalah selama kita memahami esensinya.
Pikiran bawah sadar berisikan data berupa segenap pengalaman, pemahaman,
penalaran kita mulai sejak lahir sampai dengan hari ini. Data yang
terdapat dipikiran bawah sadar dapat berasal dari pengalaman langsung
(yang kita alami sendiri), atau berasal dari pengalaman induktif
(berasal dari pihak lain). Yang harus digaris-bawahi, data dipikiran
bawah sadar ini dapat berupa data benar atau data yang salah, pikiran
bawah sadar tidak membedakannya.
Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan
perilaku, juga menentukan respon-respon yang kita pilih saat terjadi
suatu stimulus dari luar. Bahkan salah satu buku yang sangat terkenal
(Peace of Minddari Sandy Mc Gregor) menuliskan angka 88% untuk pengaruh
pikiran bawah sadar, sedangkan pikiran sadar hanyalah 12%.
Secara ilmiah, pikiran bawah sadar adalah memori yang tentu saja secara
fisik merupakan bagian dari sel-sel otak kita. Akan tetapi penelitian
eksperimental mulai berhadapan fakta-fakta bahwa pikiran bawah sadar
bahkan sudah mulai terbentuk sejak jaringan otak belum terbentuk dengan
sempurna. Sebagai contoh, dalam suatu eksperimen hipnotis pernah
dilakukan regresi sampai dengan usia janin, dan diketemukan memori
traumatik yang diakibatkan oleh orang tua si janin.
Oleh karena itu, saat ini beberapa ahli mulai “mencurigai”, bahwa bagian
lain dari pikiran bawah sadar mungkin terletak di dimensi energiether,
sehingga memiliki berbagai “rekaman” termasuk kemungkinan memori
kehidupan dimasa silam, juga rekaman dari “kecerdasan kolektif” yang
konon banyak berseliweran dijagad raya ini!
Hipnotis sering kali dihubungkan dengan pikiran bawah sadar. Lalu
sebenarnya apakah hubungan hipnotis dengan pikiran bawah sadar?
Hipnotis adalah suatu teknik untuk menyampaikan pesan agar “memasuki”
pikiran bawah sadar. Oleh karena pikiran bawah sadar memiliki pengaruh
yang sangat besar, yaitu 88%, maka diharapkan pesan ini dapat dieksekusi
menjadi suatu tindakan atau pola pikir.
Oleh karena itu di pertunjukkan hipnotis panggung (Stage Hypnosis),
seorang Stage Hypnotist dapat membuat orang lain melakukan hal-hal
diluar kebiasaan normal, dengan cara memasukkan pesan-pesan (sugesti)
tersebut kepikiran bawah sadar. Ingat bahwa pikiran bawah sadar
cenderung tidak perduli suatu saran “benar” atau “salah”. Cara penalaran
pikiran bawah sadar sangat berbeda dengan pikiran sadar.
Bagaimana Cara Pikiran Bawah Sadar Menyerap Informasi Dari Luar?
Jika pikiran bawah sadar tidak dapat “membedakan” apakah suatu informasi
itu sesungguhnya “benar” atau “salah” jadi sangat berbahaya dong? Kita
mungkin setiap hari akan “dimasuki” berbagai hal yang tidak benar?
Tidak juga! Karena manusia adalah ciptaan yang maha sempurna. Lebih
ruwet, lebih kompleks, dan jauh lebih canggih dibandingkan dengan super
komputer generasi terakhir!
Pikiran bawah sadar memiliki “pintu gerbang” yang akan “menyaring”
setiap informasi yang masuk. Jadi tidak setiap informasi meluncur masuk
begitu saja kepikiran bawah sadar. Dengan kata lain pintu gerbang ini
berfungsi sebagai filter.
Pertanyaan berikutnya mungkin adalah “siapa yang mengendalikan filter
”ini? Kapan saat ia terbuka? Dan kapan pula saat ia tertutup?
Ya! Filter pikiran bawah sadar bersifat dinamis, dapat terbuka lebar,
setengah terbuka, atau bahkan tertutup sama sekali. Jika filter ini
terbuka lebar, artinya informasi akan dengan mudah meluncur masuk,
sebaliknya jika filter ini tertutup, maka informasi tidak akan masuk.
Mekanisme dari filter pikiran bawah sadar dipengaruhi oleh berbagai
aspek, antara lain: tingkat fokus, minat, tingkat kepercayaan, moral,
etika, dsb.
Sebagai contoh: jika kita tengah berbicara dengan seorang tokoh yang
menjadi idola kita, maka filter pikiran bawah sadar kita akan terbuka
lebar, sehingga “apapun” yang disampaikan oleh sang Idola akan dengan
mudah memasuki pikiran bawah sadar kita, dan menjadi “kebenaran”.
Contoh lain, jika kita sedang fokus menonton acara kesayangan kita di
televisi, maka filter juga akan terbuka lebar, sehingga seluruh isi
cerita, pesan-pesan dari acara tersebut, termasuk iklan yang menyertai
acara tersebut, akan terserap seluruhnya kepikiran bawah sadar kita.
Seorang ibu pasti punya keahlian untuk membuka filter anaknya. Seorang
guru yang hebat, pasti punya keahlian untuk membuka filter muridnya.
Seorang Hypnotist pasti sangat menguasai teknik untuk membuka filter orang lain!
Jadi Bagaimana Sebenarnya Cara Kerja Hipnotis?
Dari berbagai uraian sebelumnya, maka kini kita mulai dapat merangkai
benang merah tentang bagaimana sebenarnya proses atau cara kerja dari
hipnotis.
Dengan keterampilan yang telah dilatih secara khusus, seorang Hypnotist
dapat membuat filter orang lain terbuka, sehingga selanjutnya ia dapat
memasukkan berbagai saran, mulai dari saran yang sekedar “menimbulkan
efek lucu” seperti pada Stage Hypnosis, sampai dengan saran yang
bersifat memberdayakan diri, bahkan menyembuhkan seseorang dari gangguan
psikologis, seperti pada Hypnotherapy.
Lalu bagaimana cara seorang Hypnotist melakukannya?
Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, bahwa hipnotis adalah
suatu seni komunikasi yang bersifat persuasif. Oleh karena seorang
Hypnotist dalam membuka filter orang lain juga melalui teknik komunikasi
biasa,tetapi dengan pola khusus sehingga menjadi sangat efisien,
efektif, dan persuasif!
Pada jaman dahulu hipnotisme identik dengan gerakan tangan yang
melambai-lambai bak mengirimkan “energi tidur”, atau pandanga mata
dengan sorot yang tajam, seakan-akan menembus dan menundukkan pikiran!
Bagaimana penjelasannya?
Hipnotis adalah pengetahuan yang berkembang dari jaman kejaman, bahkan
fenomena hipnotis itu sendiri telah lekat dengan berbagai kebudayaan
kuno dimasa silam.Pada abad ke-17 hipnotis mulai “menemukan jalan”
sebagai ilmu pengetahuan. Dan sebagaimana layaknya pengetahuan lain,
maka berbagai hipotesa, mengawali keilmuan ini, dimulai dari hipotesa
mengenai kemungkinan adanya aliran magnit di alam semesta ini,yang
melahirkan apa yang dikenal sebagai mesmerisme.
Berbagai eksperimen, berbagai penelitian, telah mengubah wajah
hipnotisme menjadi berbeda sama sekali! Dan pada hari ini kita telah
berada pada era hipnotis memoderen yang benar-benar berbasiskan kepada
ilmu pengetahuan.
Lalu bagaimana dengan tangan yang melambai-lambai dan pandangan mata
yang tajam dalam hipnotisme masa silam? Ya! Pada saat ini diketahui
bahwa seluruh “gaya” dari hipnotisme masa silam tetap bagian dari seni
komunikasi belaka! Tidak ada kekuatan lain yang terlibat, walaupun dulu
dipercaya bahwa kekuatan ini ada.
Tangan yang melambai-lambai, sorot mata tajam, ayunan pendulum, pada
saat ini dikenal sebagai suatu teknik yang di sebut sebagai “induction”
atau induksi. Teknik yang akan membuat filter seseorang dapat mulai
terbuka, sehingga nantinya dapat diperlebar lagi dengan teknik lain yang
disebut sebagai “deepening” atau pendalaman.
Dalam ensiklopedia hipnotis moderen yang disusun oleh Ormond Mc Gill
yang dikenal sebagai The Dean of American Hypnotist, dapat di pelajari
berbagai teknik induksi hipnotis moderen, juga berbagai teknik yang
berasal dari kebudayaan masa silam, termasuk ritual Yoga Nidra yang
biasa dipergunakan sebagai penutup dari latihan Yoga.
Jadi, Apa Saja Yang Termasuk Dalam Kategori Hipnotis?
Jika hipnotis ternyata merupakan komunikasi seperti halnya komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari, maka apa yang membedakan Hipnotis seperti
yang ditelevisi dengan hipnotis yang dilakukan oleh pak politisi dong?
Ya, untuk keperluan praktis, maka hipnotis dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, masing-masing adalah:
Formal Hypnosis dan
Informal Hypnosis.
Formal Hypnosis
Aktivitas hipnotis yang digambarkan dengan: melambaikan tangan,
mengayunkan pendulum, memandu relaksasi, merupakan bentuk dari hipnotis
formal, atau
directhypnosis, terkadang disebut sebagai
genuinehypnosis.
Pada umumnya pengertian “mempelajari hipnotis” secara awam, adalah mempelajari teknik hipnotis formal, walaupun di dunia
hypnotherapy modern
juga terdapat teknik hipnotis informal yang di pergunakan misalnya
untuk menghadapi klien yang sangat kritis teknik ini nantinya merupakan
bgian dari
ericksonianhypnotherapy.
Jadi jika kita menyaksikan seorang Stage Hypnotist beraksi dilayar kaca, maka pasti ini termasuk dalam kategori Formal Hypnosis.
Informal Hypnosis
Hipnotis informal, atau
indirecthypnosis biasanya berupa pola
komunikasi alamiah sehari-hari, tetapi dapat membuat filter seseorang
menjadi terbuka. Teknik hipnotis informal ini biasa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, walaupun mungkin secara tidak disadari, misalkan
oleh para penjual handal yang mampu menggerakkan calon pembeli, dari
semula tidak tertarik, menjadi mempertimbangkan, dan akhirnya melakukan
pembelian.
Pada saat ini hipnotis informal juga mulai dikembangkan di bidang-bidang
nontherapeutic, misalkan
hypnosis for selling,
hypnosis for parenting, dll.
Para politisi, para pemimpin spiritual, mempergunakan hipnotis jenis ini.
Apakah Setiap Orang Dapat Dihipnotis?
Secara umum setiap orang dapat di hipnotis. Akan tetapi jika mengacu
kepada Informal Hypnosis, maka mereka yang dapat di hipnotis harus
memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu:
Tidak Menolak
Filter pikiran bawah sadar secara otomatis akan tertutup jika seseorang
dalam kondisi tidak nyaman. Oleh karena itu seseorang yang menolak
dihipnotis maka tidak akan dapat dihipnotis.Dengan kata lain Informal
Hypnosis membutuhkan kerjasama yang baik antara Hypnotist dengan pihak
yang akan dihipnotis.
Dapat Berkomunikasi
Hipnotis adalah seni komunikasi. Oleh karena itu jika seseorang tidak
dapat menerima atau memahami komunikasi yang disampaikan oleh seorang
Hypnotist, maka tidak akan dapat dihipnotis.
Memiliki Kemampuan Fokus
Fokus merupakan komponen utama untuk membuka filter pikiran bawah sadar.
Oleh karena itu bagi seseorang yang benar-benar tidak memiliki
kemampuan untuk fokus, akan sangat sulit untuk dihipnotis.
Lho dari penjelasan diatas, tampaknya seseorang yang akan dihipnotis
justru berperan lebih besar dari pada pihak yang akan melakukan proses
hipnotis itu sendiri?
Ya benar sekali! Seorang yang akan dihipnotis justru merupakan sentral,
sehingga disebut sebagai “Subyek”. Dan perlu diketahui bahwa dalam
segenap peristiwa hipnotis, ternyata yang terjadi adalah suatu peristiwa
“Self Hypnosis”, artinya orang menghipnotis dirinya sendiri, sang
Hypnotist sesungguhnya hanya berperan sebagai fasilitator belaka!
Andai kata seseorang sudah memenuhi ketiga syarat diatas, maka apakah setiap orang akan sama mudahnya untuk dihipnotis?
Tentu saja tidak! Setiap orang adalah unik, sehingga setiap orang merespon hipnotis dengan cara yang berbeda-beda.
Berdasarkan penelitian statistik yang dilakukan oleh suatu universitas
di USA, diperoleh kesimpulan, bahwa dalam suatu komunitas, akan
diketemukan 3 kelompok orang dengan tingkat penerimaan hipnotis yang
berbeda, yaitu:
Mudah
Yaitu kelompok orang yang sangat mudah untuk menerima proses hipnotis. Jumlahnya adalah 5%.
Moderat
Yaitu kelompok orang yang memiliki tingkat respon moderat untuk menerima proses hipnotis, jumlahnya adalah 85%
Sulit
Yaitu kelompok orang yang memiliki tingkat respon sulit untuk menerima proses hipnotis, jumlahnya adalah 10%
Apakah Yang Terjadi Di Panggung Pertunjukkan Hipnotis?
Hipnotis yang di pertunjukkan dilayar kaca benar-benar menampilkan suatu
fenomena yang spektakuler! Sang Hypnotist benar-benar mendemonstrasikan
sesuatu yang luar biasa. Dengan satu jentikan tangan para partisipan
langsung “tertidur”! Bahkan selanjutnya dapat “diperintah” untuk
melakukan berbagai hal konyol yang agak sulit diterima oleh akal sehat!
Apakah yang terjadi sesungguhnya? Benar-benar terjadi atau hanya suatu rekayasa?
Dengan pengertian-pengertian yang diberikan sebelumnya, kini dapat
dipahami bahwa Stage Hypnosis atau hipnotis pertunjukkan benar-benar
terjadi. Hanya saja ada suatu rahasia utama yang tidak dipahami oleh
awam, yaitu:
Seorang Stage Hypnosis hanya mempergunakan partisipan dengan tingkat
penerimaan hipnotis yang baik, atau mereka yang termasuk dalam kelompok
10%. Untuk itu seorang Stage Hypnotist harus memiliki kemampuan tinggi
untuk melakukan seleksi yang akan memastikan bahwa mereka benar-benar
memperoleh partisipan yang memenuhi persyaratan.
Silahkan mulai saat ini perhatikan dengan seksama, seorang Stage
Hypnotist selalu melakukan rangkaian test di saat awal, akan tetapi
karena “dibungkus” oleh suatu teknik komunikasi yang menghibur, maka
awam tidak menyadari bahwa telah berlangsung proses test.
Terkadang seorang Stage Hypnotist yang kurang percaya diri, menyiapkan
“orang-orang khusus” yang telah teruji baik, dan menyebarkannya diantara
audience. Hal ini dilakukan karena mereka sangat khawatir reputasinya
akan jatuh jika tidak dapat memperoleh Subyek yang sesuai. Stage
Hypnotist jenis ini biasanya Stage Hypnotist “karbitan” atau dengan kata
lain popularitasnya melampaui kemampuannya.
Apakah Hipnotis Dapat Dipelajari Secara Mudah Oleh Siapa Saja?
Pada saat ini hipnotisme, terutama Western Hypnotism, sudah benar-benar
menjelma sebagai ilmu pengetahuan. Bahkan di USA sudah ada universitas
yang membuka jurusan Hypnotherapy sampai dengan tingkat doktoral.
Di USA dan UK banyak asosiasi profesi Hypnosis dan Hypnotherapy yang
mengatur berbagai standar dan etika dibidang Hypnosis &
Hypnotherapy.
Dengan format yang sudah sangat moderen dan ilmiah, maka Hypnosis dan
Hypnotherapy kini dapat dipelalajari oleh siapapun juga. Akan tetapi,
bagi mereka yang benar-benar berminat untuk menjadi praktisi, maka harus
memenuhi persyaratan utama yaitu:
Dapat berkomunikasi dengan baik, tidak memiliki hambatan serius dalam
berkomunikasi (misal: gagap, atau memiliki gangguan pendengaran).
Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Pada saat ini berbagai pelatihan Hypnosis dan Hypnotherapy sangat mudah
diketemukan, dan tersedia dalam berbagai format, mulai dari Short
Course, Medium Course, sampai dengan pelatihan dengan jangka waktu yang
panjang.
Manfaat Apa Sajakah Yang Dapat Diterapkan Melalui Hipnotis?
Pada saat ini hipnotis terutama di dunia barat telah dikembangkan dan
diterapkan diberbagai bidang kehidupan. Melalui prinsip sederhana bahwa
hipnotis merupakan tools yang sangat efektif untuk memasuki pikiran bawa
sadar, maka berikut ini beberapa aplikasi populer hipnotis.
Hypnotherapy
Aplikasi hipnotis untuk menghasilkan efek therapeutic. Diterapkan untuk
menangani berbagai hambatan psikologis, misal: rasa rendah diri,
traumatik, phobia, kecanduan, juga menangani berbagai penyakit
psikosomatis, antara lain: asma, alergi, darahtinggi, dsb.
Anodyne Awareness
Bagian dari Hypnotherapy untuk manajemen rasa sakit. Diterapkan secara
luas, mulai dari membantu mengurangi rasa sakit pada proses melahirkan
secara alamiah, sampai dengan aplikasi Hypnoanaesthesi untuk pembedahan
tanpa menggunakan anaesthesi.
Stage Hypnosis
Aplikasi hipnotis di bidang hiburan. Pada saat ini hipnotis jenis ini
sudah mulai biasa ditampilkan diberbagai acara, juga diberbagai
pusat-pusat hiburan, setara dengan cabang entertainment lain. Didunia
barat banyak orang yang menetapkan Stage Hypnotist sebagai profesi
mereka.
Forensic Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk keperluan investigasi dan penyidikan. Pada umumnya diterapkan oleh penegak hukum.
Metaphysical Hypnosis
Aplikasi hipnotis untuk membangkitkan kemampuan supernormal
yangtersimpan dalam diri setiap manusia, termasuk kemampuan telepati,
remote viewing, astral projection, dan berbagai kemampuan ESP lainnya.